Berbicara usaha budidaya ikan patin memang belum begitu populer dimata masyarakat pada umumnya, berbeda dengan budidaya ikan lainnya seperti, budidaya ikan gurame, budidaya ikan nila, maupun mujahir. Namun yang perlu Anda tahu budidaya ikan patin saat ini tergolong salah satu usaha yang cukup potensial.
Kenapa bisa demikan, pastinya Anda ingin tahu kenapa alasanya. Karena saat ini pemerintah telah mengeluarkan kebijakan terkait pembatasan kuota impor ikan, sehingga peningkatan produksi ikan dalam negri menjadi tumpuhan kebutuhan pasar lokal. Ikan pantin merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan cepat, sehingga budidaya ikan patin menjadi alternatif dalam menangani hal tersebut.
Ikan patin atau kerap dikenal dengan bahasa ilmiah bernama Pangasius hypophthalmus merupakan ikan sejenis lele yang sama-sama memiliki kumis atau sungut. Ikan ini memiliki habitat asal di sungai kawasan Kalimantan, Sumatra, dan Jawa. Ukuran maksimal ikan patin dapat mencapai 1-2 meter. Untuk budidaya ikan pantin juga tergolong mudah, dan cepat.
Perlu Anda tahu budidaya ikan patin dikolam tergolong sangat cepat, dalam waktu 6 bulan ikan ini bisa tumbuh dengan panjang mencapai 35-40 cm dengan berat 1 kg, selama pemeliharan dilakukan secara teratur.
Selain itu untuk budidaya ikan patin Anda tidak perlu kawatir masalah pasarnya, karena harga jual ikan patin juga tergolong cukup tinggi, dan peminatnya tidak kalah banyak dengan jenis ikan lainnya. Yang menarik lagi ikan patin banyak dicari pembeli karena kaya akan kandungan gizi dan manfaat.
Manfaat ikan patin
Berdasarkan hasil kajian penelitian, ikan patin memiliki kandungan lemak rendah ketimbang jenis ikan lainnya. Kandungan lemak esensial DHA (4,74 %), EPA (0,31 %), dan lemak tak jenuh USFA (50%). Artinya ikan patin memiliki kandungan kolesterol rendah (21-39mg/100 gram), maka bagus untuk dikonsumsi dan cocok untuk Anda yang sedang menjalankan program diet.
Berdasarkan penjelasan diatas, budidaya ikan patin selain cukup prospektif dengan nilai jual tinggi, ikan patin juga kaya kandungan gizi yang baik untuk dikonsumsi oleh Anda.
Anda pasti sudah penasaran, bagaimana cara budidaya ikan patin. Baik kalau begitu, simak kulasan kami mengenai teknik budidaya ikan patin berikut ini :
Panduan Budidaya Ikan Patin
A. Penentuan Lokasi Budidaya Ikan Patin
Untuk budidaya ikan patin Anda perlu memperhatikan lokasi budidaya. Pada dasarnya ikan patin memiliki habitat yaitu di alam bebas atau sungai, maka untuk budidaya ikan patin ini Anda harus memahami syarat lokasi yang cocok untuk habitat ikan patin.
1. Pilih lokasi budidaya ikan patin dengan jenis tanah lempung, karena cocok untuk dijadikan kolam
2. Usahakan lokasi berada ditempat yang terbuka, mendapatkan penyinaran matahari
3. Kualitas air, usahakan air untuk mengairi kolam budidaya ikan patin bersih, tidak keruh atau tercemari limbah berbahaya
4. Suhu air pada kolam yang ideal 26-28 derajat Celcius.
5. Ph air dengan keasaman 6,5-7 (pH standar)
6. Alternatif lokasi lainnya untuk budidaya ikan patin yaitu model karamba, hal ini bisa diterapkan jika dilingkungan Anda dekat dengan sungai, bendungan, maupun irigasi lainya dengan arus yang tidak besar.
7. Untuk membuat kolam Anda bisa bentuk seperti kolam pada ternak lele, karena budidaya ikan patin hampir sama dengan lele.
B. Cara Pemilihan Bibit Ikan Patin
Saran kami untuk pemula sebaiknya Anda menggunakan bibit yang dibeli dari peternak, selain lebih cepat, kulitas bibit sudah tidak diragukan lagi. Nah, baru setelah Anda berhasil budidaya ikan patin, Anda belajar tahap pemijahan bibit patin sendiri.
Berikut kami berikan tips-tips cara pemilihan bibit ikan patin yang baik, jika Anda membeli di penangkaran/peternak.
4 hal penting dalam menentukan bibit ikan patin.
1. Cermati fisik (kesehatan bibit)
Benih patin berkualitas memiliki tubuh proposional. Ukuran antara kepala dan tubuh seimbang. Memiliki pergerakan lincah, sungut sempurna, tidak ada luka, warna tubuh terlihat mengekilat dan cerah. Pastikan dalam budidaya ikan patin bibit dalam kondisi sehat.
2. Ukuran Seragam
Ukuran benih patin yang tidak seragam, dapat menyebabkan pertumbuhan ikan pantin tidak serempak, sehingga dapat menimbulkan persaingan dalam mencari makanan. Ikan patin bertubuh besar memiliki potensi untuk semakin besar, namun yang ukuranya kecil akan terhambat pertumbuhanya.
Selain itu jika ketersediaan makan kurang, dapat terjadi kanibal meskipun hal tersebut jarang terjadi. Upayakan sebelum menjalankan budidaya ikan patin Anda memilih bibit dengan ukuran yang seragam.
3. Induk
Pastikan benih yang Anda gunakan berasal dari induk berkualitas unggul, dan bukan hasil pemijahan dari kekerabatan dekat atau inbreeding.
4. Penyakit
Tanyakan kepada penangkarnya, apakah bibit tersebut pernah terjangkit penyakit atau tidak. Tanyakan pula bagaimana perlakuan bibit sebelumnya, apakah menggunakan probiotik, vitamin, atau antibiotik. Saran kami sebaiknya anda hindari benih yang mengunakan antibiotik.
Antibiotik dapat menyebabkan virus/bakteri menjadi semakin kebal, sehingga dalam saat budiaya ikan patin berlansung dan terserang penyakit, maka diperlukan dosis yang lebih tinggi untuk penangananya.
C. Pemeliharan dan pembesaran ikan Patin
Budidaya ikan patin tergolong cepat. Terutama pada pertumbuhan panjang ikan. Di umur bibit baru menginjak 2 bulan panjang badan ikan patin dapat mencapai 10-12 cm dan berat 15 gram, cukup cepat bukan.
Tahapan proses pembesaran ikan patin tentunya tidak lepas dari bagaimana cara pemeliharaan ikan tersebut didalam kolam Anda. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan untuk merawat ikan patin agar tumbuh dengan baik secara optimal.
Pertama, menjaga kualitas air kolam. Kondisi kolam budiaya ikan patin yang kurang baik dapat menyebabkan ikan mudah terserang penyakit, dan kematian bibit ikan dikolam Anda. Untuk itu upayakan air untuk mengaliri kolam harus berasal dari sumber yang bersih. Jika kolam terlalu asam sebaikanya berikan kapur agar pH setabil.
Kedua, pemupukan. Idelanya sebelum bibit dimasukan kedalam kolam, perlu dilakukan pemupukan terlebih dahulu. Tujuan pemupukan ini adalah untuk merangsang pertumbuhan pakan alami yang dibutuhkan oleh ikan.
Cara pemupukan pada kolam budidaya ikan patin yaitu berikan pupuk dasar berupa kotoran ayam, puyuh, dll.cukup berikan 1-2 karung setelah itu tambahkan EM cair khusus ternak ikan, atau bisa juga produk Nasa TON, untuk mengurai pupuk menjadi mikrobia atau zooplangton.
Masukan air kedalam kolam secara bertahap, pertama 10-15 cm dan diamkan selama 1 minggu. Setelah itu tambahkan debit air menjadi 30-50 cm dan berikan probiotik yang tersedia kios ternak. setelah 1minggu kemudian kolam siap dimasukan benih ikan.
Ketiga, pemberian pakan. Tahapan pemberian pakan dalam budidaya ikan patin dilakukan sehari 2 kali. Namun pada bibit yang baru dimasukan kedalam kolam jangan diberikan pakan pelet terlebih dahulu, biarkan bibit memakan zooplangton yang sudah tersedia dikolam. Setetelah itu baru bertahap anda berikan pakan pelet.
Jumlah pemberian pakan pada ikan patin berubah setiap bulanya, harus disesuaikan dengan kondisi pertumbuhan ikan. Pakan yang diberikan perhari adalah 3-5% dari berat badan ikan. Jadi semakin besar ikan maka pakan yang diberikan juga semakin banyak. Waktu pemebrian pakan budidaya ikan patin ini yaitu pada pagi dan sore hari.
Pakan yang digunakan dalam budidaya ikan patin, tidak harus menggunakan pelet terus-menerus, namun harus variatif, selain bisa menghemat biaya pakan, pertumbuhan ikan bisa lebih maksimal. Anda bisa gunakan paka tambahan seperti keong, bekicot, kerang, sisa dapur, dan lainnya.
Budidaya ikan patin hingga siap konsumsi yaitu pada umur ikan 4-6 bulan, dengan 200 gr-1kg. namun Anda tidak usah terpaku oleh ini, karena masa panen dalam budidaya ikan patin dapat Anda sesuaikan dengan permitaan pasar.
Bersambung Panduan budidaya ikan patin bagian (2)
Blogger Comment
Facebook Comment